Cari Blog Ini

Rabu, 30 Maret 2011

KEHIDUPAN MANUSIA DI BUMI (HUMAN LIFE ON THE EARTH ( Dayak benoaq ucture)


KEHIDUPAN MANUSIA DI BUMI

Pada awal kehidupan manusia di bumi, sebenarnya belum mengenal adat istiadat, seperti yang di gunakan dewasa ini. Usaha mempelajari ( Tutus ) adat istiadat baru dirintis pada zaman Rajaq Kilip.

Konon pada waktu itu dengan ditemani binatang-binatang sahabatnya, seperti, Sensirak, Terantakng, Tempeko, Kangkang Kapot, Kangkang Kingkik, Tuwan, Pune dan Belempayau, Kilip berangkat naik ke langit untuk mempelajari Adet, pada anak Temerikukng yang menjadi sumber adet. Tujuan perjalanan waktu itu, mulanya hanya ingin belajar tentang adat membuat rumah.

Di tengah perjalanan mereka melihat beberapa pondok, mulai dari yang sedarhana sampai dengan yang cukup rapi. Para sahabat Kilip menganggap bahwa apa yang mereka cari sudah diperoleh. Karena itu mereka satu-persatu pulang meninggalkan Kilip yang masih meneruskan perjalanan.

Sesampainya di Jaa Nyulakng Langit, tempat nayuq Sumpikng Seri-Sumpikng Selakng bertempat tinggal, disitulah Kilip belajar tata cara membangun rumah dan lamin. Sedangkan di Telengkaq Bawotn Tatau Langit Benungkaq Kubu, Kilip mempelajari adat istiadat yang lainnya. Secara keseluruhan adat yang sempat dipelajari Kilip, antara lain:

(1). Adat membuat rumah / lamin
(2). Adat tata cara bermasyarakat
(3). Adat tentang perkawinan
(4). Adat besara / mengadili perkara
(5). Adat belian lewangan dan sejenisnya
(6). Adat belian bawo
(7). Adat tata cara membuat lading
(8). Adat tentang kelahiran
(9). Adat kematian
(10). Adat susunan martabat dan kedudukan manusia di dalam masyarakat
(11). Adat tata karma dan sopan santun
(12). Adat jariq lietn (berpantang)

Adat-adat tersebutlah yang dibawa Kilip turun dan selanjutnya dikembangkan di bumi. Sedangkan adat yang dikembangkan para sahabat Kilip, hanya terbatas pada pembuatan rumah sederhana yang umumnya berbentuk tempat tinggal (sarang) sementara.

Adat masyarakat Dayak Tunjung Benuaq, yang berkaitan dengan daur hidup, yakni: adat kelahiran, adat perkawinan, adat kematian yang dilengkapi dengan adat belian, yaitu belian bawo dan belian lewangan serta nalitn tautn.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar